Suara Demokrasi| Serang- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten (Dinkes Banten) Ati Pramudji Hastuti menekankan pentingnya kerja sama seluruh lapisan masyarakat dalam menekan angka kasus dan kematian akibat Demam Dengue (DD). Menyambut ASEAN Dengue Day (ADD) 2025 dengan tema “Indonesia Maju Nol Kematian Akibat Dengue”,Beliau mengungkapkan keprihatinan atas angka kasus dan kematian dengue di Indonesia dan Provinsi Banten pada tahun 2024.
“Data menunjukkan angka yang masih cukup tinggi, baik di tingkat nasional maupun provinsi,” ujar Kepala Dinkes Banten. “Oleh karena itu, kita perlu mengoptimalkan semua upaya pencegahan dan penanggulangan dengan melibatkan seluruh stakeholder.” terangnya.
Beliau menjelaskan bahwa strategi utama yang dijalankan Dinkes Banten adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dan Gerakan 1 Rumah 1 Juru Pemantau Jentik (Jumantik). “PSN 3M Plus, yang merupakan cara paling efektif dan ekonomis, harus dijalankan secara konsisten oleh setiap rumah tangga,” tegas Kepala Dinkes Banten.
Lebih lanjut, Ati mengatakan gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, lanjut beliau, bertujuan untuk memastikan jangkauan pencegahan dengue hingga ke tingkat rumah tangga. “Dengan melibatkan setiap rumah tangga sebagai agen pencegahan, kita berharap dapat menekan jumlah sarang nyamuk dan memutus rantai penularan,” jelasnya.
Kepala Dinkes Banten juga menyampaikan bahwa ADD 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. “Kita perlu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya dengue, cara penularannya, dan langkah-langkah pencegahan yang efektif,” kata beliau.
Beliau berharap momentum ADD 2025 dapat mendorong peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik sehingga target “Indonesia Maju Nol Kematian Akibat Dengue” dapat terwujud di Provinsi Banten. “Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkas Kepala Dinkes Banten. (Adv).








